Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenaikan Tarif KA Ekonomi Dibatalkan

Kompas.com - 09/01/2011, 12:16 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Kenaikan tarif kereta api kelas ekonomi yang sedianya diberlakukan Sabtu (8/1/2011) kemarin akhirnya dibatalkan pemerintah.

"Saya diberitahu pihak pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan," kata Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi (Daop) I Jakarta, Mateta Rizalulhaq, ketika dihubungi Minggu (9/1/2011).

Kebijakan sesuai Surat Keputusan (SK) Menteri Perhubungan RI Nomor KM 35 Tahun 2010 tentang Penyesuaian Tarif KA Kelas Ekonomi baru diberlakukan pada hari Sabtu kemarin.

Mateta mengatakan, tiket saat ini dijual kembali dengan harga normal. Ia mengaku belum mengetahui alasan pembatalan kenaikan harga tersebut. Menurutnya, keputusan tersebut merupakan kewenangan pemerintah. "Kami (PT KAI) hanya mengikuti apa yang diminta pemerintah," kata Mateta.

Sebelumnya, besaran kenaikan tarif KA kelas ekonomi terbagi dalam lima jenis tarif. Tarif KA jarak jauh naik sekitar Rp 4.000-Rp 8.500, jarak sedang Rp 1.000-Rp 5.500, jarak dekat Rp 500-Rp 2.000, tarif kereta rel diesel (KRD) Rp 500-Rp 1.500, dan tarif kereta rel listrik (KRL) naik antara Rp 500- Rp 2.000.

Sebelumnya, besaran kenaikan tarif KA ekonomi tercatat mencapai 62 persen untuk 83 jenis KA reguler. Kenaikan hingga Rp 8.500 per penumpang itu mulai berlaku pada Sabtu. KRL AC ekonomi Serpong-Tanah Abang naik Rp 1.500, dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.000.

Kenaikan tarif terbagi dalam lima jenis KA. Pertama, KA jarak jauh sebanyak 11 KA dengan kenaikan Rp 4.000-Rp 8.500 (16 persen). Kedua, KA jarak menengah sebanyak 9 KA dengan kenaikan Rp 1.000-Rp 5.500 (17 persen). Ketiga, KA jarak dekat sebayak 30 KA dengan kenaikan tarif Rp 500-Rp 2.000 (45 persen). Keempat, kereta rel diesel (KRD) sebanyak 10 KA dengan kenaikan Rp 500-Rp 1.500 (34 persen). Terakhir, KRL sebanyak 23 KA dengan kenaikan Rp 500-Rp 2.000 (62 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Akan Mundur dari PBB, Yusril Disebut Bakal Terlibat Pemerintahan Prabowo

Nasional
Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Yusril Bakal Mundur dari Ketum PBB demi Regenerasi

Nasional
Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Hendak Mundur dari Ketum PBB, Yusril Disebut Ingin Ada di Luar Partai

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

[POPULER NASIONAL] Anies Dikritik karena Ingin Rehat | Revisi UU Kementerian Negara Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com