Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 8 Bangunan Sejarah di Kota Sematang, dari Toko Oen hingga Mercusuar Pelabuhan Tanjung Emas

Kompas.com - 27/02/2021, 07:08 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Kota Semarang menjadi sorotan setelah banjir merendam kantor Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

Saat memantau kondisi kantornya, Ganjar mengaku kaget karena selama ini meski hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Semarang, kantor gubernur tak pernah kebanjiran.

"Impossible, mosok kantor gubernur banjir, ini agak aneh. Saya tanya BMKG, hujannya cukup lebat, saya minta cek air kirimannya dari mana," kata Ganjar saat memantau kondisi kantornya, Selasa (23/2/2021).

Lepas dari masalah banjir yang dialami kota yang dijuluki Kota Lumpia tersebut, Kota Semarang adalah satu kota tujuan wisata yang memiliki banyak bangunan bersejarah.

Berikut 8 bangunan bersejarah di Kota Semarang dikutip dari laman semarangkota.go.id:

1. Puri Gedeh

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat bertemu dengan serikat pekerja, di Rumah Dinas Puri Gedeh, Minggu (11/10/2020). DOK. Humas Pemprov Jateng Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, saat bertemu dengan serikat pekerja, di Rumah Dinas Puri Gedeh, Minggu (11/10/2020).
Puri Gedeh adalah Rumah Dinas Gubernur Jawa Tengah. Bangunan ini masuk dalam daftar bangunan kuno di Kota Semarang.

Sebelum menjadi rumah dinas, Puri Gedeh adalah rumah milik keluarga Liem kemudian ditempati pertama kali oleh Gubernur Soepradjo Roestam dan diikuti oleh gubernur selanjutnya.

Rumah dinas Puri Gedeh berada di Jalan Gajah Mungkur tepatnya di barat Taman Gajah Mungkur.

2. Gedung Keuangan Negara Semarang

Di Gedung Keuangan Negara Semarang dulu berdiri gedung Het Groote Huis (balai kota) yang menggantikan Staadhuist di Brajangan.semarangkota.go.id Di Gedung Keuangan Negara Semarang dulu berdiri gedung Het Groote Huis (balai kota) yang menggantikan Staadhuist di Brajangan.
Di Gedung Keuangan Negara Semarang dulu berdiri gedung Het Groote Huis (balai kota) yang menggantikan Staadhuist di Brajangan.

Karena bentuk seperti balok persegi panjang banyak yang menyebut gedung ini dengan nama Gedung papak.

Selain sebagai balaikota, gedung papak ini pernah difungsikan sebagai kantor polisi dan Kantor Karesidenan, Kantor Pos dan keuangan dan Ruang sidang Raad Van Justice (Pengadilan Untuk Rakyat Eropa).

Pada tanggal 30 Nopember 1954 Gedung papak ini terbakar. Lalu dibangunlah gedung dengan bentuk seperti sekarang ini dan befungsi menjadi Gedung Keuangan Negara.

3. Masjid Layur Kampung Melayu

Suasana buka puasa di Masjid Layur atau Masjid Menara di Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2015), dengan kopi arab. Kopi arab merupakan minuman khas kopi yang direbus dengan aneka rempah-rempah. KOMPAS/AMANDA PUTRI Suasana buka puasa di Masjid Layur atau Masjid Menara di Kampung Melayu, Kelurahan Dadapsari, Semarang Utara, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (8/7/2015), dengan kopi arab. Kopi arab merupakan minuman khas kopi yang direbus dengan aneka rempah-rempah.
Masjid Layur adalah salah satu bangunan kuno di kota Semarang. Bangunan masjid sendiri tidak bergaya Arab dan lebih didominasi unsur lokal.

Lantai bangunan setangkup tersebut dinaikkan dan hanya dapat dicapai dengan tangga yang terdapat pada sisi muka

Walaupun sudah berusia tua, masjid ini masih kokoh dan masih digunakan oleh masyarakat sekitar untuk beribadah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com