Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dukung Pengembangan Vaksin Nusantara, Ganjar Siap Berikan 7 Rumah Sakit di Jateng untuk Riset

Kompas.com - 18/02/2021, 19:40 WIB
Riska Farasonalia,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut baik Vaksin Nusantara yang tengah dikembangkan oleh tim peneliti dari Undip dan RSUP Kariadi Semarang, Jawa Tengah.

Bahkan, Ganjar bersedia memberikan tujuh rumah sakit milik Pemprov Jateng yang dapat dipergunakan untuk mempercepat riset pengembangan vaksin buatan anak negeri tersebut.

"Kalau nanti umpama butuh tempat lain untuk penelitian, umpama butuh rumah sakit lain sebagai tempat riset, saya siap mendukung penuh. Tujuh rumah sakit daerah milik Pemprov akan saya berikan semuanya untuk itu," kata Ganjar dalam keterangannya, Kamis (18/2/2021).

Baca juga: Metode Sel Dendritik dalam Vaksin Nusantara Diklaim Pertama di Dunia Digunakan untuk Covid-19

Menurutnya, proses percepatan penelitian karya dalam negeri ini patut mendapatkan dukungan dari pemerintah sehingga bisa mandiri dan tidak bergantung pada negara lain.

"Apakah vaksin Nusantara, vaksin Merah Putih, GeNose dari UGM dan pengembangan ventilator. Proses-proses yang sudah berjalan dan hasilnya bagus, pemerintah mesti memproteksi, negara harus memproteksi ini sehingga kita bisa mandiri. Dengan begitu, maka kita tidak akan terus bergantung pada negara lain," ujarnya.

Apalagi, vaksin ini dikembangkan di Jawa Tengah dengan metode yang dinilai aman sehingga harus dikawal.

"Apalagi ini dari Jawa Tengah, menurut saya ini sangat penting untuk dikawal. Saya sudah ketemu dengan Pak Terawan dan beliau sudah menceritakan hal ini. Dari ceritanya, metode dan metodologi penggunaannya, vaksin ini jauh lebih aman," jelasnya.

Selain itu, pengambilan sampel yang dilakukan kepada orang Indonesia dinilai memiliki karakter yang khas dan memiliki DNA juga tidak jauh berbeda.

"Jadi kalau orang melihat DNA-nya orang Indonesia, mudah-mudahan bisa sangat membantu," tambahnya.

Baca juga: Vaksin Nusantara Berbasis Sel Dendritik, Kelebihannya Aman dan Bersifat Personal

Setelah mendapatkan izin dari BPOM pada uji klinis fase I, penelitian vaksin buatan anak negeri ini kini telah memasuki tahap uji klinis fase II.

Apabila nantinya vaksin dengan metode sel dendritik autolog ini dinyatakan lolos di semua tahapannya, Ganjar siap menggunakannya untuk masyarakat.

"Tentu saya siap dan mendukung penuh. Kalau nanti itu sudah diuji, seperti GeNose dulu, kami siap menggunakannya. Tinggal nanti dari industrinya seberapa bisa melakukan itu," katanya.

Vaksin Nusantara merupakan vaksin yang bersifat personal dengan berbasis sel dendritik dan diklaim sebagai vaksin pertama di Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com