SEMARANG, KOMPAS com - Setidaknya ada sebanyak 180 relawan yang bergabung dalam tahapan uji klinis fase II Vaksin Nusantara yang sedang dikembangkan tim peneliti di RSUP Kariadi Semarang.
Sebelumnya, uji klinis fase I Vaksin Nusantara dilakukan terhadap 27 relawan sudah selesai pada akhir Januari 2021
Setelah melewati persiapan beberapa bulan dan izin dari BPOM, vaksin buatan anak negeri ini mulai dikembangkan pada Desember dan selesai uji klinis fase I akhir Januari 2020.
Dosen dan peneliti Vaksin Nusantara, Dr. Yetty Movieta Nency SPAK menyebut uji klinis fase I merupakan tahapan keamanan di mana dilakukan kepada sebanyak 27 relawan.
"Alhamdulillah dari 27 subyek, 20 keluhan ringan. Ada keluhan sistemik seperti pusing, demam, menggigil dan keluhan lokal seperti merah, nyeri, gatal pada tempat suntikan. Namun sudah membaik sendiri tanpa obat dan tidak perlu ke dokter. Sama kayak vaksin lain," katanya di RSUP dr. Kariadi Semarang, Rabu (17/2/2021).
Baca juga: Anggota Komisi IX DPR Siap Jadi Relawan Uji Klinis Fase 2 Vaksin Nusantara
Ia mengungkapkan, efektivitas dari hasil pemeriksaan uji klinis fase I telah didapatkan peningkatan antibodi yang baik pada populasi minggu ke-4.
"Jadi sebenarnya melihat hasilnya Insya Allah kita optimistis ke depan akan berlanjut lagi menjadi fase II, fase III dan bisa diedarkan," ungkap Yetty.
Saat ini, kata dia, pengembangan vaksin telah memasuki uji klinis fase II yang merupakan tahapan keamanan dan efektivitas dan akan dilakukan kepada sebanyak 180 relawan.
"Fase II ini untuk menentukan keamanan plus efektivitas tapi belum terlalu detail, memang sudah bagus ada kenaikan antibodi, tapi yang penting aman dulu," katanya.
Selanjutnya, pada uji klinis fase III merupakan tahapan penentuan dosis dan akan dilakukan kepada 1.600 orang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan