Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

871 Penyintas Covid-19 di Jateng Donasikan Plasma Konvalesen

Kompas.com - 21/01/2021, 07:43 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Sebanyak 871 penyintas Covid-19 di Jawa Tengah tercatat telah mendonasikan plasma konvalesen.

“Minggu kemarin kita sudah mencapai 871 pendonor plasma,” kata Ketua PMI Jateng Imam Triyanto dalam keterangannya, Rabu (20/1/2020).

Pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran para penyintas Covid-19 agar mau mendonasikan plasma konvalesennya untuk membantu kesembuhan pasien Covid-19.

“Dari pengalaman, banyak yang mendapat donor plasma. Itu bisa memberikan kesembuhan bagi pasien Covid-19,” ujarnya.

Baca juga: Bupati Banyumas Beri Penghargaan bagi Penyintas Covid-19 yang Jadi Donor Plasma Konvalesen

Dia menjelaskan, kriteria unit donor darah (UDD) PMI yang bisa melakukan pengambilan plasma.

"Antara lain mengantongi sertifikat cara pembuatan obat yang baik (CPOB) seperti di UDD Kota Semarang, Solo, dan Banyumas," katanya.

Selain itu, ada juga kriteria UDD yang melakukan pengambilan plasma dengan alat apheresis, yakni alat yang bisa secara langsung memisahkan plasma saat donor sedang berjalan.

“Kemudian UDD lain itu mengakomodir penyintas di wilayahnya, menyeleksi pendonor plasma sesuai syarat,” ucapnya.

Hal tersebut bertujuan untuk memastikan plasma yang diambil mengandung antibodi, yang namanya Imunoglobulin G.

Baca juga: Bali Gelar Donor Plasma Darah untuk Terapi Lawan Corona

Setelah plasma mengandung imunoglobulin, kata dia, barulah selanjutnya antibodi imonuglobin diantar ke UDD Semarang, Solo, Banyumas.

“Jadi seleksi, mengakomodir, nggoleki (mencari), menghubungi rumah sakitnya, nyateti (mencatat), sampai memenuhi kriteria ada sekitar 10an,” jelasnya.

Adapun syarat utama para pendonor itu di antaranya mantan pasien Covid-19 yang telah dinyatakan sembuh dan perempuan belum pernah hamil.

"Jadi setelah sembuh dari Covid-19 maksimal sekitar 6 bulan karena antibodi di dalam tubuh makin lama makin berkurang," ungkapnya.

Dia menyarankan penyintas Covid-19 bisa diambil plasmanya setiap dua minggu sekali.

Pihaknya mengimbau kepada penyintas Covid-19 agar bersedia mendonasikan plasma konvalesen setiap dua minggu sekali.

Sebab, banyak pasien Covid-19 yang mendapat donor plasma bisa memberikan kesembuhan.

"Ke depannya rencana akan menyiapkan pendonor plasma dari santri-santri di pondok pesantren yang usianya sekitar 18-55 tahun," tambahnya.

Dia mengimbau agar pemberian plasma konvalesen segera dapat dilakukan terhadap pasien Covid-19.

"Harapannya begitu sudah ada plasma dan ada pasien Covid bisa langsung diberikan. Jangan nunggu pasien memiliki gejala berat. Tapi dengan catatan darahnya cocok," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com