SEMARANG, KOMPAS.com - Universitas Diponegoro ( Undip) Semarang mengakui adanya serangan yang berakibat kebocoran data mahasiswa pada servernya.
Upaya investigasi telah dilakukan dengan menggandeng Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Indonesia (UI).
Dalam konferensi pers virtual, Plt Wakil Rektor III bidang Komunikasi dan Bisnis Undip, Dwi Cahyo Utomo menjelaskan, setelah dilakukan kajian, data mahasiswa yang bocor itu awalnya ada 73.000.
Sebelumnya, beredar dugaan kebocoran data mahasiswa berjumlah 125.000 viral di media sosial.
Namun, saat dilakukan pencocokan data di raidforums dengan data Undip menggunakan 10 field ternyata jumlah sebanyak 73.000 data mahasiswa itu tidak ada kecocokan.
"Kami analisis itu, 73.000 itu kami cocokan dengan 10 field, Alhamdulillah tidak ada yang identik," katanya dalam konferensi pers virtual, Selasa (19/1/2021).
Baca juga: Unggah Informasi Kebocoran 125.000 Data Mahasiswa di Twitter, Undip Panggil Pemilik Akun
Namun, saat pencocokan diturunkan menjadi 5 field berupa identitas dasar, ternyata hasilnya ada 5.000 data yang harus didalami.
"Kami cari yang identitas dasar misalnya nama, NIM, alamat kemudian nomor handphone, 5 field. Kemudian temukan 5.000 yang harus didalami," katanya.
Dari hasil penyelidikan diketahui kebocoran terjadi pada server pak. undip.ac.id yang semula dipakai untuk penilaian angka kredit.
Akan tetapi, pengembangan aplikasi tersebut terhenti karena beberapa alasan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan