Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Pencoblosan Pilkada Semarang, Jari Pemilih Ditetesi Tinta Usai Mencoblos

Kompas.com - 21/11/2020, 23:38 WIB
Riska Farasonalia,
Dony Aprian

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - KPU Kota Semarang menggelar kegiatan simulasi menghadapi Pilkada Kota Semarang 9 Desember mendatang.

Simulasi tersebut dilakukan secara rinci mulai dari pencoblosan hingga rekapitulasi di kantor Kecamatan Mijen, Semarang.

Pada saat pencoblosan, protokol kesehatan bakal diterapkan di setiap TPS, baik bagi petugas maupun pemilih.

Pemilih terlebih dahulu akan dicek suhunya sebelum memasuki TPS.

Pemilih juga akan diberi sepasang sarung tangan sekali pakai guna meminimalisir kontak fisik.

Selain itu, tinta pemilih tak lagi dicelupkan melainkan akan ditetes.

Ketua KPU Kota Semarang Henry Casandra Gultom mengatakan, pihaknya melakukan simulasi guna mengidentifikasi masalah yang dimungkinkan muncul pada saat pencoblosan.

"Ini merupakan upaya kita mengidentifikasi daftar isian masalah yang kira-kira ada. Dengan simulasi yang real seperti ini, kita tahu langkah konkrit apa yang diambil," katanya dalam siaran pers, Sabtu (21/11/2020).

Baca juga: Empat Bioskop di Semarang Mulai Beroperasi dengan Protokol Kesehatan Ketat

Jika suhu tubuh pemilih lebih dari 37,3 derajat, maka akan yang bersangkutan melakukan pencoblosan di bilik luar yang telah disiapkan lengkap dengan plastik.

"Setelah suhunya normal, calon pemilih itu mencuci tangan, memakai sarung tangan plastik, mengambil surat suara kemudian masuk ke bilik," ujarnya.

Usai pencoblosan, pemilih memasukkan ke kotak suara, lalu sarung tangan bisa dibuang.

"Setelah itu, tangan akan ditetesi tinta, barulah pemilih mencuci tangan kembali sebelum meninggalkan TPS," ucapnya.

Dalam simulasi tersebut, ada juga penanganan jika pemilih memiliki suhu tubuh normal tapi tiba-tiba pingsan di TPS.

Apabila ada kejadian tersebut, petugas berpakaian APD lengkap akan segera menolong.

"Tiap TPS ada baju hazmat tidak hanya menolong yang sakit. Tapi kalau ada yang isolasi di rumah, sakit di rumah, atau isolasi di rumah dinas atau lainnya, juga untuk memastikan semua tahapan, semua kegiatan itu sudah sesuai protokol kesehatan," ujarnya.

Baca juga: Perakitan 2.249 Kotak Suara Pilkada Kabupaten Semarang Ditarget Tiga Hari

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com