Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Pembunuhan Perempuan Muda di Hotel Semarang karena Sakit Hati

Kompas.com - 18/11/2020, 13:10 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Motif pembunuhan DF (17) warga Kabupaten Demak di sebuah hotel di Bandungan Kabupaten Semarang akhirnya terkuak.

Pelaku Dicky Ramandany (19) warga Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur, membunuh karena sakit hati dan ingin menguasai harta korban.

"Selain itu, pelaku juga mengaku sakit hati karena sering diejek oleh korban. Dia berkata, Dicky mau diajak main atau pergi bersama korban kalau dikasih uang," kata Kapolres Semarang AKBP Ari Wibowo, Rabu (18/11/2020) saat gelar kasus di Mapolres Semarang.

Baca juga: Pembunuh Perempuan Muda di Hotel Frieda Semarang Ditangkap di Surabaya

Ari mengatakan korban meninggal karena kesulitan bernapas usai dicekik pelaku.

"Di kepala korban ada tiga luka karena benda tumpul, ini karena benturan dipan. Selain itu juga dibekap, dicekik, serta bagian dadanya ditekan. Korban kesulitan bernapas. Pembunuhan sudah direncanakan," ungkapnya.

Setelah melakukan pembunuhan, Dicky menjual Honda Beat H 3725 AEE korban kepada Ahmad Muharya seharga Rp 2 juta dan handphone Lenovo Rp 125.000 kepada Lukman Hakim.

"Kepada kedua penadah ini, dikenai Pasal 480 KUHP. Mereka baru pertama kali ini menjadi penadah," kata Ari.

Baca juga: Motor Perempuan Muda Korban Pembunuhan di Hotel Semarang Hilang

Tersangka melarikan diri ke Surabaya usai menjual sepeda motor milik korban.

"Tersangka ditangkap di rumahnya di Surabaya. Dia di Demak itu dititipkan ke rumah teman orangtuanya," kata Ari.

Mengenai hubungan antara korban dan tersangka, Ari mengatakan keduanya adalah teman dekat.

"Tinggal masih dalam satu lingkungan, kenal dekat baru sekitar dua mingguan melalui media sosial. Sebelumnya sudah pernah bertemu," paparnya.

Seperti diketahui, DF (17) warga Kabupaten Demak ditemukan tewas Hotel Frieda, Bandungan, Kabupaten Semarang pada Minggu (15/11/2020) di kamar J-1.

Penemuan mayat perempuan tersebut berawal dari kecurigaan karyawan hotel saat mengecek sepeda motor yang terparkir ternyata tidak sesuai dengan jumlah kamar yang disewa, Sabtu (14/11/2020) sekitar pukul 18.00 WIB.

Keesokan harinya, pada Minggu (15/11/2020) pukul 10.00, karyawan melapor kalau tamu di J-1 belum check out dari kamar.

Kemudian pukul 12.00, karyawan menghubungi Polsek Bandungan untuk melakukan pengecekan dan ditemukan adanya seorang perempuan meninggal dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com