Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Langgar Protokol Kesehatan, Istri Bupati Semarang Diperiksa Bawaslu

Kompas.com - 22/10/2020, 10:44 WIB
Dian Ade Permana,
Dony Aprian

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Calon Bupati Semarang Bintang Narsasi Mundjirin diperiksa Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Semarang.

Pemeriksaan ini terkait dugaan pelanggaran protokol kesehatan saat kampanye tatap muka.

Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Bawaslu Kabupaten Semarang Agus Riyanto mengatakan, Bintang Narsasi pada Sabtu (3/10/2020) melakukan kunjungan ke Pasar Kesongo dan Candirejo di Kecamatan Tuntang.

"Pada saat itu ada pembagian masker polos dan stiker bergambar pasangan calon," jelasnya, Rabu (21/10/2020).

Baca juga: Kampanye di Kabupaten Semarang, Paslon Berburu Nomor Ponsel Warga dan Maksimalkan Telekonferensi

Karena kegiatan tersebut, Bintang diduga melakukan pelanggaran kampanye.

"Ada temuan, lokasi jelas, waktu jelas, dan peristiwa ada, saksi ada. Jadi kita register untuk diproses lebih lanjut," ungkap Agus.

Bawaslu Kabupaten Semarang, lanjutnya, telah memanggil tiga saksi dalam peristiwa tersebut.

Ketiga saksi yakni, pedagang pasar, tim kampanye pasangan Bintang Narsasi-Gunawan Wibisono, dan Bintang Narsasi.

Menanggapi pemeriksan Bawaslu Kabupaten Semarang, istri bupati Semarang mengatakan, kunjungannya ke pasar tersebut hanya membeli ikan bandeng dan pisang untuk buah tangan.

"Saya itu mau beli oleh-oleh karena akan berkunjung ke Pondok Wali, malah dikira kampanye. Padahal cuma belanja terus ngobrol-ngobrol. Saya tidak kampanye di tempat terbuka karena tidak ada surat tanda terima pemberitahuan (STTP)," papar Bintang.

Baca juga: Pencatutan Kiai di Pilkada Kabupaten Semarang, Bawaslu: Ranah Nahdlatul Ulama

Di tempat terpisah, pasangan nomor urut 2, Ngesti Nugraha-Basari (Ngebas) melakukan kampanye di wilayah Kecamatan Bancak.

Di hadapan pendukungnya, Ngesti mengatakan, akan tidur di TPS yang memeroleh suara terbanyak.

"Tidur itu tidak sekadar tidur, tapi bagian dari menyerap aspirasi di masyarakat yang suara Ngebas terbanyak di TPS," kata Ngesti di Balai Desa Bantal Kecamatan Bancak.

Ngesti mengatakan, TPS yang Ngebas memperoleh suara mayoritas akan mendapat prioritas dalam pembangunan.

"Tapi bukan berarti melupakan daerah lain, yang lain tetap mendapatkan pembangunan, terutama untuk program peningkatan ekonomi," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com