Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Penampakan Cincin Matahari di Blora dan Cilacap Hari Ini

Kompas.com - 01/10/2019, 17:04 WIB
Riska Farasonalia,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Penampakan cincin cahaya melingkari matahari telah terlihat di beberapa daerah Jawa Tengah pada Selasa (1/10/2019).

Berdasarkan pengamatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi, fenomena bulatan cahaya membentuk lingkaran mengelilingi matahari ini terjadi di langit Kabupaten Blora, Jawa Tengah.

Hal tersebut dikemukakan Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang Iis Widya Harmoko.

"Fenomena yang terjadi ini dinamakan fenomena Halo. Optis berupa lingkaran cahaya di sekitar matahari dan bulan," ujar Iis kepada Kompas.com, Selasa (1/10/2019).

Baca juga: Seperti Ini Penampakan Kebakaran Hutan Kalimantan Menurut Citra Satelit NASA

Iis menjelaskan cahaya matahari tersebut direfleksikan dan dibiaskan oleh permukaan es yang berbentuk batang atau prisma.

"Sehingga sinar matahari menjadi terpecah ke dalam beberapa warna karena efek dispersi udara dan dipantulkan ke arah tertentu, sama seperti pada pelangi," jelas Iis.

Umumnya, lanjut Iis, fenomena Halo muncul disebabkan oleh kristal es pada awan cirrus (cirrostratus).

Fenomena Halo di Blora muncul pukul 11.45 WIB siang ini dan secara bersamaan kondisi yang sama juga terlihat di langit Cilacap.

Baca juga: BMKG Jelaskan Penyebab Penampakan Matahari Kembar 4 di Batam

Sementara itu, Petugas Analis Cuaca di Pos Pengamatan BMKG Cilacap Rendi Krisnawan membenarkan adanya fenomena tersebut juga terjadi di Cilacap.

"Ini terjadi karena ada pembiasan sinar yang turun menuju awan sirus atau awan tipis dengan ketinggian 6.000 meter dari permukaan Bumi," jelas.

Bukan pertanda datangnya gempa

Kendati demikian, ia mengimbau kepada masyarakat tak perlu khawatir dengan kemunculan fenomena tersebut. Karena fenomena halo sudah biasa terjadi di belahan dunia.

"Fenomena ini juga bukan pertanda gempa atau bencana lainnya. Karena ini hanya fenomena optis biasa," tuturnya.

Rendi menjelaskan ada banyak jenis awan yang terpantau oleh citra satelit BMKG. Diantaranya awan sirus, awan stratus, awan tinggi, awan rendah serta awan menengah.

Menurutnya, kemuculan fenomena Halo tidak berkaitan dengan peralihan cuaca dari musim kemarau menuju penghujan.

"Sehingga pas kebetulan aja sinarnya melewati awan sirus. Sedangkan untuk temperatur udara di Cilacap saat ini berkisar 28 derajat celcius," katanya.

Baca juga: Foto Penampakan Tumbuhan Bajakah, Obat Kanker Temuan Siswa SMA Palangkaraya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com