Kendati demikian, ia mengimbau kepada masyarakat tak perlu khawatir dengan kemunculan fenomena tersebut. Karena fenomena halo sudah biasa terjadi di belahan dunia.
"Fenomena ini juga bukan pertanda gempa atau bencana lainnya. Karena ini hanya fenomena optis biasa," tuturnya.
Rendi menjelaskan ada banyak jenis awan yang terpantau oleh citra satelit BMKG. Diantaranya awan sirus, awan stratus, awan tinggi, awan rendah serta awan menengah.
Menurutnya, kemuculan fenomena Halo tidak berkaitan dengan peralihan cuaca dari musim kemarau menuju penghujan.
"Sehingga pas kebetulan aja sinarnya melewati awan sirus. Sedangkan untuk temperatur udara di Cilacap saat ini berkisar 28 derajat celcius," katanya.
Baca juga: Foto Penampakan Tumbuhan Bajakah, Obat Kanker Temuan Siswa SMA Palangkaraya
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan