Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Posko Pemenangan Bowo Sidik Pangarso di Kudus Lengang, APK Dibersihkan

Kompas.com - 29/03/2019, 20:02 WIB
Puthut Dwi Putranto Nugroho,
Khairina

Tim Redaksi


KUDUS, KOMPAS.com - Posko pemenangan caleg DPR RI dari Fraksi Golkar, Bowo Sidik Pangarso di Desa Mlati Kidul, Kecamatan Kudus, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah lengang pasca-Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebagai catatan, anggota Komisi VI DPR RI itu kembali mencalonkan diri sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan III meliputi Kabupaten Kudus, Kabupaten Demak, dan Kabupaten Jepara.

Berdasarkan pantauan pada Jumat (29/3/2019), bangunan bertingkat yang berlokasi di pinggir jalan itu nampak sepi.

Baca juga: Status Tersangka Tak Pengaruhi Pencalegan Bowo Sidik Pangarso

Baliho berukuran besar, poster serta stiker bergambar Bowo Sidik Pangarso yang sempat terpajang sudah tak terlihat lagi di halaman yang luas itu.

Kini, yang nampak hanya sejumlah alat peraga kampanye (APK) yang rusak, berserakan begitu saja di tumpukan sampah halaman belakang.

Aktivitas keluar masuk mobil kader atau pendukung politisi Partai Golkar itu juga sudah tak ada lagi di kawasan Posko Pemenangan Bowo Sidik Pangarso berlantai 3 itu.

"Dulu ramai sekarang sepi sejak orangnya ditangkap KPK. Saya tahunya semalam saat nonton TV. Saya juga belum kenal Pak Bowo, hanya melihat orangnya di baliho," kata seorang pekerja bangunan yang bekerja di Posko Pemenangan Bowo Sidik Pangarso di Kudus, Munawar.

Sementara itu kuli bangunan lain, rekan kerja Munawar yakni Jamilin mengaku jika mereka berdua ditugasi oleh seseorang untuk membersihkan APK bergambar Bowo Sidik Pangarso.

"Kami dimintai tolong oleh seseorang untuk mencabuti dan membersihkan APK Pak Bowo yang terpajang di Posko. Tidak dibayar kok. Saya tak tahu kenapa," ujarnya.

Terpisah, anggota DPRD DPRD Kudus dari Fraksi Golkar, Mawahib, enggan menanggapi kasus yang menjerat Bowo Sidik Pangarso.

"No komen mas," ujarnya.

Untuk diketahui, Bowo Sidik Pangarso tercatat sebagai anggota Komisi VI DPR RI yang membidangi perdagangan, perindustrian, investasi, koperasi, badan usaha milik negara dan standarisasi nasional.

Bowo, sapaannya, juga menempati posisi di Badan Anggaran DPR dan Badan Musyarawah.

Bowo terkena OTT KPK lewat operasi senyap yang digelar Rabu (27/3/2019) hingga Kamis (28/3/2019).

Dari hasil gelar perkara, KPK menetapkan Bowo sebagai tersangka penerima suap dari Manajer Marketing PT Humpuss Transportasi Kimia.

KPK menyangka Bowo menerima duit ratusan juta rupiah dari perusahaan kapal itu. KPK menyangka Bowo menerima USD 2 dari tiap metrik ton pupuk yang diangkut kapal milik PT Humpuss.

Suap diduga diberikan agar Bowo membantu memuluskan PT Humpuss Transportasi Kimia memeroleh proyek pengangkutan pupuk milik PT Pupuk Indonesia (Persero). 

Kompas TV Terkait Operasi Tangkap Tangan (KPK)yang melibatkan petinggi BUMN,Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan proses hukum ini pada KPK. Selain itu Jusuf Kalla juga sempat menyinggung soal besaran subsidi pupuk di tanah air. #OTT #OTTKPK #JusufKalla


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com