Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pacar Air untuk Atasi Nyeri Haid

Kompas.com - 12/11/2009, 10:30 WIB

KOMPAS.com -  Tanaman ini sangat mudah berbunga. Meski banyak khasiatnya tapi wanita hamil harus menjauhinya. Pemakaian yang tidak terukur malah bisa pula menimbulkan gangguan.  

Beberapa tahun lalu, ketika cat kuku belum sepopuler sekarang, para gadis  dusun memanfaatkan tumbuhan ini untuk mewarnai kukunya. Tapi beda dengan cat kuku yang hanya melapisi bagian luar, warna yang dihasilkan pacar air bisa meresap ke dalam kuku dan lebih alami. Cuma, warna-warna yang dihasilkannya memang tidak sesemarak cat kuku modern. Di Bali, bunga pacar air selalu terselip di antara banten (sesaji) yang digunakan untuk sembahyang.

Padahal, selain sebagai pemoles kuku dan syarat ritual, pacar air juga memiliki banyak khasiat untuk mengobati penyakit. Misalnya saja sebagai penghilang rasa nyeri ketika haid atau mengurangi rasa sakit pada bagian-bagian tertentu tubuh, seperti leher dan pinggang. Ia juga diyakini sangat bermanfaat untuk meringankan rematik dan merontokkan bisul-bisul.

Si Lizzie Yang Sibuk
Herba yang mudah ditanam dan sangat rajin berbunga ini ditengarai berasal dari India. Entah siapa yang membawa dan untuk apa ia dibawa ke Indonesia, yang pasti herba berbatang basah (herbaceus) ini banyak ditanam untuk menghiasi halaman depan rumah. Tingginya berkisar antara 30-80 cm. Daunnya tunggal, berbentuk memanjang dengan pinggir bergerigi dan berujung runcing. Bunganya terdiri dari 5 helai kelopak bunga dan warnanya pun beragam. Ada putih, ungu, jingga, merah, magenta atau pink.

Karena termasuk golongan tanaman annual, ia rajin berbunga selama 1-2 bulan. Bisa jadi itu sebabnya di belahan Barat bunga ini dikenal dengan nama busy lizzie (si lizzie yang sibuk). Buah pacar air berupa buah kendaga, dan bila telah masak buah yang seukuran seruas jari kelingking dengan biji-bijian di dalamnya ini akan pecah dengan sendirinya. Anak-anak desa suka memencet buah berwarna ini dan merasakan sensasi pecahnya buah di ujung jemari mereka.

Bagian yang biasa dimanfaatkan untuk obat adalah bunga, akar, daun, dan bijinya. Herba ini berasa pahit dan hangat. Karena itu, herba yang termasuk familia balsaminaceae ini mempunyai khasiat untuk melancarkan peredaran darah dan melunakkan benjolan-benjolan. Bunganya mengandung zat anthocyanin, cyanidin, delphinidin, pelargonidin, malvidun, kaempherol, dan quercetin. Dan pada akarnya ditemukan cyanidin, mono glycosine.

Hati-hati!
Meski memiliki banyak khasiat, ternyata pacar air juga mengandung racun. Karena itu penggunaannya pun musti sangat hati-hati. Dalam salah satu bukunya, Profesor Hembing Wijayakusuma mengingatkan bahwa wanita hamil dilarang memanfaatkan tumbuhan ini. Dan pada pemakaian yang terlalu lama (lebih dari seminggu), mulut kemungkinan akan terasa kering (xerostomia), mual (nausea), atau bahkan hilangnya nafsu makan (anorexia). Tapi, gejala-gejala itu akan hilang setelah dosis diturunkan atau malah dihentikan selama 2-3 hari.

Senada dengan Prof. Hembing yang menyarankan agar penggunaan untuk penyakit berat dikonsultasikan dulu ke dokter, Dr. Amarullah H. Siregar, MSc, PhD, juga mengingatkan bahwa tiap manusia memiliki dosis pengobatan masing-masing. Dan untuk gejala yang sama sekalipun, tidak bisa diberlakukan pengobatan yang sama. Makanya, ahli naturopati dan homeopati itu mengatakan bahwa penggunaan tanaman obat tradisional akan lebih maksimal jika diikuti dengan konsultasi dan pemeriksaan medis atau laboratorium.

Memanfaatkan Khasiat Pacar Air
Menurut Profesor  Hembing Wijayakusuma dalam bukunya Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia, bunga pacar air dapat dimanfaatkan dengan resep-resep berikut :

Pemakaian Luar
1.    Rematik, radang kulit (dermatitis), dan bengkak. Bunga pacar air segar yang telah dihaluskan ditempelkan pada bagian yang sakit.
2.    Tulang patah atau retak dan antiradang (antiinflamasi). Daun pacar air segar dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
3.    Bisul (furunculus) dan radang kulit (dermatitis). 15 gram daun pacar air segar, 5 lembar daun cocor bebek segar, dihaluskan lalu ditempelkan pada bisul.
4.    Radang kuku. Seluruh herba pacar air secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada kuku dan dibungkus dengan kain kasa. Lakukan 7-14 hari secara rutin.

Pemakaian Dalam
1.    Peluruh haid/melancarkan haid (emenagog) :
-    4-5 bonggol akar pacar air, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu diminum airnya setelah disaring. Lakukan 3-4 kali sehari.
-    6 gram biji pacar air dan 15 gr temu hitam, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya hangat-hangat.
-    3-10 gram biji pacar air, 30 gr daun dewa segar, 10 gr temulawak, direbus dengan air secukupnya. Setelah disaring lalu airnya diminum.
2.    Nyeri haid (dysmenorrhea) : 10 gr daun pacar air, 15 gr umbi rumput teki, 15 gr temu hitam, direbus dengan air secukupnya lalu disaring dan diminum airnya.
3.    Keputihan (leucorrhea) :
-    30 gr daun segar tanaman pacar air, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu idsaring dan diminum airnya.
-    30 gr daun pacar air segar, 15 gr daun sambilotokering, direbus dengan air secukupnya, lalu disaring dan diminum airnya.
4.    Bisul (furunculus), radang kulit (dermatitis). 3-6 gr bunga pacar air, 5 lembar daun cocor bebek, direbus dengan 500 cc air hingga tersisa 200 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
5.    Radang usus buntu kronis. 30 gr heba pacar air, 30 gr sambiloto, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, lalu disaring dan diminum airnya.
6.    Tekanan darah tinggi (hipertensi). 10 gr bunga pacar 100 gr seledri kecil, direbus dengan 400 cc air hingga tersisa 200 cc, disaring lalu diminum airnya.
7.    Sakit pinggang (lumbago), kaku leher, kaku pinggang, rematik. 15 gr akar pacar air, 30 gr akar sawi langit, 15 gr jahe merah, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring, lalu diminum airnya. Lakukan 2-3 kali sehari secara teratur. @ Masrur Jamaluddin

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com