Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Undip Semarang soal Pemilu Serentak 17 April 2019

Kompas.com - 27/04/2019, 11:09 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Pesta pemilihan umum (Pemilu) yang digelar secara serentak pada 17 April 2019 menjadi tonggak sejarah baru bagi Indonesia. Selain pemilihan presiden, pemilu tahun ini juga memilih anggota DPR, DPRD dan DPD. 

Terlepas dari hal itu, Kompas.com mencoba meminta pendapat sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah terkait pandangan mereka terhadap Pemilu serentak 17 April 2019 kemarin. 

Baca juga: Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Pemilu 2019 dan Pahlawan Demokrasi yang Gugur

Berikut hasil wawancaranya.

1. Pemilu Unik

Faka Dzul Umam, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, menilai pemilu serentak tahun 2019 sebagai pemilu yang unik karena baru pertama kali digelar dalam sejarah pemilu. 

“Pesta demokrasi pada 17 April sangat menarik bagi demokrasi kita sekaligus dimata dunia internasional,” ujar Faka, kepada Kompas.com, Sabtu (27/4/2019).

Menurut dia, pemilu legislatif dan Presiden tidak hanya memunculkan tokoh-tokoh yang memimpin bangsa, namun lebih dari itu, pemilu serentak kali ini juga mendorong kualitas demokrasi menjadi lebih baik.

Pada pemilu presiden, ada dua pasangan calon Presiden-calon wakil Presiden yang berkontestasi, yaitu pasangan 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebagai pasangan nomor 02.

Dua-duanya memiliki peluang yang sama kuat untuk bersaing memimpin Indonesia.

Baca juga: Kata Mahasiswa Unsri Palembang soal Pemilu 2019

2. Persoalan surat suara

Menurut Oki Rachmalia Rozi, mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika Undip, ajang pemilu 2019 menarik karena hanya dua pilihan calon yang dipilih.

Setiap calon mempunyai basis pemilih yang kuat dan relatif merata di banyak daerah. 

"Jadi itu agak sensitif jadinya,” ujarnya.

Makin panasnya pemilu ditambah dengan banyaknya jenis surat suara yang dipilih.

Pemilu serentak mengharuskan masyarakat menyalurkan hak pilihnya ke dalam 5 surat suara, yaitu calon Presiden, DPD, DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota.

Banyaknya surat suara membuat mahasiswi jurusan Ilmu Perpusatakaan Undip, Hanum Ashirahma heran. Masyarkat dinilai kebingungan dengan banyaknya pilihan saat di bilik suara di dalam TPS. 

“Saya pertama kali nih ikut pemilu. Kartu suaranya juga banyak, sampai 5 buah, jadi bingung milihnya,” ujar pemilih milenial ini.

Baca juga: Nyoblos Lima Kertas Suara, Sri Sultan HB X Butuh Waktu 10 Menit

 

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com